Rabu, 15 September 2010

macam macam tes

  • Bentuk Tes Benar Salah (True False)

    Bentuk tes benar salah memiliki soal yang berupa statemen. Statemen tersebut dapat disusun sedemikian rupa, ada yang benar dan ada yang salah.

    • Kelebihan Tes Benar Salah

      • Dapat mencakup bahan yang luas dan tidak memakan tempat yang banyak

      • Mudah dalam penyusunannya

      • Petunjuk mengerjakannya mudah dimengerti

      • Dapat digunakan berkali-kali

      • Objektif

    • Kelemahan Tes Benar Salah

      • Mudah ditebak

      • Banyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dengan kemungkinan benar atau salah

      • Hanya dapat mengungkapkan daya ingat dan pengenalan kembali

    • Petunjuk Penyusunan

      • Hindari kalimat negatif, yakni kalimat yang mengandung kata “tidak” atau “bukan”

      • Pernyataan harus disusun sedemikian rupa sehingga siswa yang memiliki pengertian samar-samar dapat terkecoh dalam menjawabnya

      • Dalam menyusun keseluruhan tes, diharapkan item yang mengandung “salah sedikit” cukup banyak

    • Cara Melakukan Pen-skor-an Tes Benar Salah

      • Dengan Denda

        Menggunakan rumus :

        Skor = Jumlah jawaban benar – Jumlah jawaban Salah

    • Tanpa Denda

      Menggunakan rumus : Skor = Jumlah jawaban yang benar


  • Bentuk Pilihan Ganda (Multiple Choice Test)

    Tes pilihan ganda merupakan tes yang menggunakan pengertian/ pernyataan yang belum lengkap dan untuk melengkapinya maka kita harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban benar yang telah disiapkan.

    • Pilihan ganda biasa (melengkapi pilihan)

      Bentuk ini merupakan suatu kalimat pernyataan yang belum lengkap dan diikuti empat atau lima kemungkinan jawaban yang tepat dan melengkapi pernyataan tersebut.

    • Hubungan antar hal (Sebab akibat)

      Bentuk tes ini terdiri dari dua kalimat : satu kalimat pernyataan dan satu kalimat alasan. Ditanyakan apakah pernyataan memiliki hubungan sebab akibat atau tidak dengan alasan.

    • Analisa Kasus

      Bentuk tes analisa kasus ini menghadapkan peserta pada satu masalah.

    • Membaca Diagram, atau tabel

      Bentuk soal ini mirip dengan bentuk pilihan ganda biasa, hanya saja disertai dengan tabel.

    • Asosiasi pilihan ganda

      Bentuk soal ini sama dengan bentuk soal melengkapi pilihan, yakni suatu pernyataan yang tidak lengkap yang diikuti dengan beberapa kemungkinan, hanya perbedaan pada bentuk asosiasi pilihan ganda kemungkinan jawaban bisa lebih dari satu, sedangkan melengkapi pilihan hanya satu yang paling tepat.

      Petunjuk :

      Pilih A jika (1), (2) dan (3) benar

      Pilih B jika (1) dan (3) benar

      Pilih C jika (2) dan (4) benar

      Pilih D jika hanya (4) yang benar

      Pilih E jika semuanya benar


    Saran Pembuatan Soal Pilihan Ganda

    a) Pernyataan dan pilihan merupakan suatu rangkaian kalimat

    b) Hindari pilihan yang tidak ada kaitannya satu sama lain

    c) Buat pilihan yang mirip dengan jawaban kunci

    d) Letak kunci jawaban sebaiknya tidak selalu berada pada tempat (poin) yang sama

    e) Hindari kaitan antara satu soal dengan soal lainnya

    Cara Memberikan Skor

    a) Tanpa Denda

    Skor = Banyaknya jawaban yang benar

    b) Dengan Denda

  • Menjodohkan (Matching Test)

    Menjodohkan terdiri atas satu sisi pertanyaan dan satu sisi jawaban, setiap pertanyaan mempunyai jawaban pada sisi sebelahnya. Siswa ditugaskan untuk memasangkan atau mencocokkan, sehingga setiap pertanyaan mempunyai jawaban yang benar.

    • Saran Penulisan

      • Banyaknya jawaban di sebelah kanan lebih dari jawaban di sebelah kiri

      • Lebihnya jawaban hendaknya menunjukkan jawaban yang salah

      • Materinya setiap sisi baiknya mengenai satu pokok bahasan saja

      • Pisahkan menjadi dua kolom, kolom pertama memuat jawaban, nomor soal dan pertanyaan. Sedangkan kolom kedua memuat kode dan pilihan jawaban.

    • Cara Memberikan Skor

      Penskoran pada tes menjodohkan tidak diberikan denda terhadap jawaban yang salah

      Skor = Jumlah jawaban benar

  • Tes Isian (Complementary Test)

    Tes isian terdiri dari kalimat yang dihilangkan (diberi titik-titik). Bagian yang dihilangkan ini yang diisi oleh peserta tes merupakan pengertian yang diminta agar pernyataan yang dibuat menjadi pernyataan yang benar.

    Cara Memberikan Skor
    Pada tes ini sulit dilakukan tebakan, sehingga tidak diperlukan denda terhadap jawaban yang salah. Maka rumus yang digunakan adalah :
    Skor = Jumlah jawaban benar

Minggu, 18 April 2010


BETERNAK
SAPI PERAH
Dalam pemeliharaan sapi perah ada bebrapa
hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut :
1. Seleksi Bibit
Jenis sapi perah yang biasa dipelihara adalah
sapi FH (Fries Holland) dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
- Warna bulu putih dengan bercak hitam.
- Berat badan betina dewasa 625 kg dan
jantan 900 kg.
- Pembawaan betina tenang dan jinak
sedangkan jantan agak panas.
- Daya merumput (Grazing ability) hanya
baik pada pasture yang baik saja.
- Dewasa kelamin sapi FH agak lambat,
umur pertama kali dikawinkan 15 - 18
bulan.
- Produksi susu relatif lebih tinggi
dibandingkan sapi perah lainnya.
2. Pakan
Pakan sapi perah umumnya dibagi tiga :
a. Hijauan :
- Rumput - rumputan : Rumput
gajah ( Pennisetum purpureum),
Rumput Raja (King grass), setaria,
benggala (Pennisetum maximum),
rumput lapang dan BD (Brachiaria
decumbens),
- Kacang-kacangan : Lamtoro, turi,
gamal
b. Konsentrat : Dedak, bunkil kelapa,
bungkil kacang tanah, jagung kedelai.
c. Limbah pertanian : Jerami padi, jerami
jagung, jerami kedelai, dll.
Pakan yang diberikan kepada sapi perah
secara umum berupa hijauan 60 % dari
BK (berat kering) dan 40 % Konsentrat.
Dalam hal ini hijauan yang digunakan 75
% rumput alam dan 25 % rumput unggul.
Sebagai contoh bila berat sapi 450 kg dan
produksi susu 13 kg / hari lemak 3,5 %
dapat diberikan pakan : rumput alam 21
kg, rumput gajah 7,5 kg dan konsentrat
pabrik 6 kg.
Kandang dan Peralatan
kandang yang dibuat harus memenuhi syarat
antara lain : Terpisah dari rumah + 10 m,
drainase dan ventilasi baik, lantai tidak licin,
ada penampungan kotoran dan ukuran
kandang 1,5 X 2,5 m / ekor.
4. Kesehatan Hewan
Beberapa penyakit yang sering menyerang sapi
perah antara lain:
a. Radang Ambing / Mastitis
Penyebab : Bakteri Streptococcus agalactiae dan
Staphilocossus aureus
Gejala : (pada mastitis akut)
pembengkakan pada ambing,
panas, keras dan terasa sakit
diikuti demam, lemah dan
nafsu makan hilang.
Pencegahan : Kebersihan kandang terutama
pada lantai
Pengobatan : Antibiotik seperti pennicilin,
Terramycin dll.
b. Antrax
Penyebab : Kuman Antrax
Gejala : Bengkak pada dada leher dan
perut, keluar darah dari
lubang hidung, rongga mulut,
anus dan kelamin menjelang
kehamilan.
Pencegahan : Vaksinasi Antrax.
c. Brucellosis
Penyebab : Kuman Brucella